Daftar Blog Saya

Kamis, 16 Juni 2011

PENGHARAPAN SAUH YANG KUAT



“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,”
(Ibr 6 : 19)

Kehidupan yang manusia jalani tidaklah mudah, bahkan diwarnai dengan banyak persoalan-persoalan yang sepertinya “membuat manusia itu kehilangan pengharapan”. Kekuatiran terhadap segala yang diperlukan untuk menjalani hidup ini membuat manusia tidak dapat berharap lagi. Ketakutan akan masa depan juga menjadi suatu hal yang membuat manusia menjadi kehilangan pengharapan. Keadaan dunia yang manusia lihat ternyata bukan semakin membaik tetapi semakin memburuk. Tidak ada lagi harapan rasanya dan tidak ada lagi semangat untuk menjalani kehidupan ini. Inilah yang terjadi hari-hari ini bahkan ironisnya hal seperti ini dirasakan juga oleh orang-orang yang menaruhkan kehidupannya kepada Yesus Kristus (orang beriman). Tidak sedikit “orang beriman” mulai goyah saat menghadapi setiap persoalan kehidupannya bahkan seringkali kecenderungannya bukan semakin percaya bahkan mulai undur dan jauh dari iman kepercayaannya. Bagaimana dengan Anda, masihkah anda memiliki pengharapan kepada Yesus saat keadaan sepertinya tidak berpihak dan cenderung membuat hidup ini menjadi terpuruk? Masihkah anda tetap bersemangat untuk menjalani dan berjuang dalam hidup ini sampai Yesus datang ke dua kali?
Dalam Ibrani 6 : 19 ditegaskan bahwa pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita. Artinya, pengharapan kita seperti jangkar yang tertanam sangat dalam dan merupakan pegangan yang kuat dan aman bagi hidup kita. Disini kita dapat menarik suatu pelajaran yang pertama bahwa saat kita memiliki pengharapan maka kehidupan kita akan seperti jangkar yang tertanam sangat dalam, artinya tidak mudah digoyahkan. Orang yang menaruh pengharapan kepada Yesus tidak akan pernah dikecewakan. Dia akan mendapat kekuatan yang baru untuk mengatasi setiap persoalan kehidupannya. Saat dia jatuhpun tidak akan tergelatak sebab Tuhan akan mengangkatnya kembali.
Saudara mari kita mengambil keputusan untuk tetap berharap kepada Yesus di tengah kesulitan kehidupan yang sedang kita alami. Miliki keteguhan hati untuk tetap mempercayai setiap janji-janji Tuhan. Ingatlah bahwa Allah yang kita sembah akan senantiasa menemani kita kemana pun kita melangkah. Tak ada gunung persolan yang sulit untuk kita taklukan dan tak ada laut persoalan yang tak dapat kita sebrangi. Bersama dengan Dia kita akan cakap untuk menanggung segala perkara. Yesuslah gunung batu kita, hanya Dialah keselamatan kita dan pada-Nya selalu ada pengharapan di tengah pergumulan kita. Perjalanan gereja di mana kita beribadah saat ini juga tidak mudah untuk kita lalui. Iman kita bersama menyatakan bahwa akan terjadi suatu kebangunan rohani yang besar melanda gereja kita (Amin) tetapi kita melihat suatu kenyataan yaitu gedung ibadah yang belum lunas dan bangku-bangku masih banyak yang kosong. Saya menyerukan sebagai gembala : “Jangan pernah tawar hati dengan keadaan ini tetaplah kita taruh pengharapan kita pada Yesus, pasti Dia akan segera bertindak sehingga kita tidak akan kehilangan semangat untuk melayani Dia lebih lagi.”
Yang kedua, pengharapan bukan saja seperti jangkar yang tertanam dalam,tetapi juga berarti sebagai suatu pegangan yang membuat hidup kita ada dalam ketenangan (rasa aman). Tidak ada tempat di dunia ini yang dapat memberikan rasa aman bagi jiwa kita. Kemana pun kita pergi kita akan selalu menemukan ketidakamanan dalam hidup ini sehingga rasa takut akan semakin besar dalam diri kita. Bersyukurlah bahwa Allah adalah tempat perlindungan kita. Hanya dekat Allah saja aku tenang sebab dari sanalah akan datang pertolonganku. Hanya dekat kasih Bapa jiwa kita akan tentram. Hanya Dialah gunung batu kita yang akan melindungi kita hari lepas hari sehingga kita beroleh sukacita, damai sejahtera dan kebahagiaan hidup yang sejati. Jadi tetaplah miliki pengharapan kepada Yesus karena Dia akan melakukan suatu perkara yang dahsyat dalam hidupmu. (mbm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar